Informatif, edukatif, akurat dan terpercaya menyajikan informasi seputar filsafat, sosial, politik, pemerintahan, buku dan opini.

test pub-9703219827204705, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

8/01/2021

Sudahkah

 

Sumber gambar : pinterest.com

 

Rintik-rintik hujan berkicauan sembari menari-menari gemulai

Dikejauhan malam nampak gubuk tua bersama seorang yang kedinginan

Pucat kebiru-biruan tubuh mungil yang berselimutkan kesepian

Mengigil bagai seorang rusa kehilangan induknya, sungguh kasihan

 

Begitulah gubuk kayu yang kualitasnya dilekang oleh waktu

Sedetik saja dinding itu dibantai habis oleh angin seketika tubuhnya gemetar

Kicauan hujan semakin nyaring buat siapa saja kebisingan mendengar

Sekejap air berdemontrasi berlarian memenuhi halaman

 

Gemuruh petir mulai berorasi menambah pekatnya kegelapan malam

Sepi adalah bunyi yang sembunyi namun ia tak pernah berlari

Pelan-pelan berjalan mulai melangkahi setiap pikiran yang bernaung kesendirian

Merobek-robek setiap batang batin sembari menambah keriput jari-jemarinya

 

Mampus kau dikoyak-koyak sepi ujar penyair bijak

Percuma kuat namun sendiri

Tak ada gunanya bersama namun saling meracuni

Pada akhirnya wafat sendiri-sendiri, balas seorang penyanyi

 

Sehabis hujan memang ada pelangi

Tapi kali ini warna-warni nan indah itu tak tau jalannya pulang

Sebab pancainderanya dibutakan oleh lantunan-lantunan kegelapan

Hanya tersisa satu tanda tanya di udara, “Sudahkah menjadi manusia hari ini?”

 





Palangka Raya, 8 Juli 2021.

Puisi di atas telah dikirim untuk mengikuti lomba cipta puisi dalam rangka Dies Natalis LPM WARTA, Universitas Lambung Mangkurat.

1 comment:

  1. *keburu pengen jadi seleb? merapat!!!*
    Dewafollowers ngadain giveaway spesial 17 Agustus 2021 nih!!! baca informasi selengkapnya disini: https://dewafollowers.com

    jangan lupa berikan alasan terbaikmu😊

    ReplyDelete

Post Top Ad

Your Ad Spot

PAGES