Ekspedisi di Rumah Angker Sangga Buana PKY sambil bakar Terasi

  Hy sobat pembaca, kali ini penulis akan menceritakan tentang pengelaman penulis tadi malam saat ekspedisi di rumah angker sangga buana, Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

   Kira-kira pukul 22.30.Wib penulis bersama teman-temannya berangkat menuju TKP yang tak jauh dari tempat tongkrongan. Sesampainya di rumah angker sangga buana, bulu kuduk penulis tiba-tiba merinding karena teman penulis yang membonceng mengatakan baru saja menghirup aroma bunga melati.

   Penulis tidak terlalu menghiraukan apa yang dikatakan temannya itu dan langsung bergegas berjalan ke rumah yang menurut warga sekitar dahulu sangat angker, bahkan sempat saat acara mister Thukul jalan" tempat tersebut menjadi tempat ekspedisi mereka. Ada banyak penampakan yang mereka lihat baik wujud kuntilanak dan lain-lain, Karena itu penulis sangat penasaran.

   Sesampainya di depan rumah angker itu, penulis Langsung memfoto lokasi. Ada juga teman" penulis yang lain membuat video vlog sebagai bukti  aktivitas yang sedang berlangsung.

(Tampak depan, rumah angker Sangga Buana, PKY)

  Saat itu yang mencoba masuk hanya penulis dan ditemani oleh temannya sebanyak 3 orang saja, sebenarnya jumlah keseluruhan termasuk penulis yang melakukan ekspedisi itu ada 6 namun 2 orang yang lain mencoba bertahan diparkiran karena merasakan hal yang tidak enak.

   Saat mencoba memasuki rumah angker tersebut, penulis terkejut. Entah mengapa semuanya sangat berbeda sekarang. Dahulu tempat tersebut ada atapnya tapi sekarang sudah tidak ada. Tapi penulis sekali lagi mencoba membuang pemikiran" yang aneh" lalu langsung membakar terasi udang. Karena memang tujuan awal penulis dan teman"nya ialah melawan mitos bakar terasi dan mencoba membuktikannya apakah benar atau tidak.

   Sambil membakar terasi penulis bersama temannya berjalan masuk ke ruangan" gelap yang terdiri dari 4 lebih ruangan, tak terasa bau terasi begitu menyengat sehingga membuat salah satu teman penulis merasa mual", dan tiba" saja ada suara aneh yaitu seperti batu atau buah yang jatuh ke seng di sekitar. Pedahal tidak ada atap namun terdengar suara seperti ada yang menghantam seng atap. Kami berhenti sejenak dan mencoba diam.

   Beberapa menit kemudian, terasi dibakar kembali, sambil berjalan menuju ruangan yang jelas saat acara mister Thukul dkk melakukan ekspedisi di tempat tersebut melihat sosok kuntilanak, ruangannya tepat dekat WC. Selain WC, ada dua pintu lainnya sebelum WC yaitu satu pintu di kanan dan satunya lagi di kiri. Saat memasuki pintu sebelah kanan kami menengok ke atas, jelas sangat terlihat pohon yang begitu besar masih hidup dan kokoh di situ. Pohonnya tidak memiliki buah namun begitu seram tampilannya, banyak sarang laba", banyak tali yang mirip akar" pohon, Daun di atas sangat lebat. Yang pasti bikin bulu kuduk merinding kalau lama" didekat pohon itu.

   Setelah melihat pohon yang besar itu, penulispun kembali keruangan tengah, di mana terdapat pohon beringin yang baru saja sepertinya ditebang.  Tak habis pikir, kenapa pohon beringin ada di tengah ruangan. Entahlah, penulispun tidak dapat mendefinisikannya karena begitu horror di dalam.

  Bagi penulis memang horror saat sendirian ke dalam ruangan angker tersebut, namun karena penulis bersama 2 orang teman jadinya hilang rasa takut. Tak lama kemudian dua orang teman penulis tadi yang menunggu di parkiran mendatangi kami. Entah kenapa mereka berdua tiba" mendatangi kami.

   Menurut mereka berdua, ada melihat tiga orang tak kasat mata yang mengikuti salah satu teman penulis. Sontak saja merinding rasanya, senter handphone pun selalu dinyalakan.

  Setelah beberapa saat diam sejenak, lalu salah satu dari dua orang teman penulis tersebut menjelaskan bahwa ada nenek dan cucunya (seperti anak kecil) disebelah dari arah kiri dan di kanan yang buat penulis berkali-kali merinding yaitu wujud seorang manusia setengah badan.

  Yah, bagi orang seperti penulis sih takut mendengarnya namun tetap penasaran karena tak mampu melihat. Memang hawanya agak panas saat di dalam, namun tetap saja nihil karena tak punya kemampuan mata batin yang handal untuk melihat sesuatu yang tak kasat mata.

  Karena begitu bosan dari awal tak mampu melihat apa yang dijelaskan teman"nya, penulis akhirnya mengajak mereka untuk pindah lokasi ke tempat rumah angker lainnya yaitu rumah angker jalan kerinci, Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

  Saat sampai di rumah angker jalan kerinci, penulis dan dua orang temannya tadi langsung masuk ke dalam ruangan, ada begitu banyak kamar" yang sangat gelap , ada plafon yang berlubang bisa buat merinding karena penulis sekilas merasakan hawa begitu panas di atasnya, kata teman penulis ada bayangan kepala yang terlihat. Tapi apalah daya tak dapat melihat apa-apa dan hanya bisa merasakan merinding dan hawa panas saja.

(Tampak depan, Rumah Angker Jln.Kerinci, PKY)

  Perjalanan terus berlanjut hingga sampai ke kamar yang berada persis di pojok, di situ teman penulis pun langsung membakar terasi udangnya, beberapa menit kemudian ada lagi teman penulis melihat bayangan kepala di lubang plafon ujung, penulis bodo amat karena tak dapat melihatnya. 

   Tak lama setelah itu, hal yang mengerikan terjadi, salah satu teman dari penulis melihat ada sosok nenek berada di kamar yang pojok tersebut, kamar itu sangat gelap, berdebu dan kotor, ditambah lagi penulis tidak dapat masuk ke situ karena digembok. 

   Menurut  teman penulis, di dalam kamar itu ada semacam sesajen yang baru dimasukkan ke situ. Namun saat penulis mencoba melihatnya dari jendela berkaca hitam  gelap tak ada apa".. entahlah, benar" membuat pusing kepala memikirkan hal yang secara logika tak masuk akal.

  Disatu sisi karena penulis tak dapat melihat apa" berada pada posisi percaya dan tidak percaya karena secara ilmiah apa yang teman" penulis katakan sulit dibuktikan dengan logika berpikir manusia yang rasional.

  Akhirnya, penulis mengajak teman" penulis untuk pulang saja. Sesampainya di tempat tongkrongan, penulis bersama teman"nya mencoba meriview apa yang telah dilalui barusan.

  Percakapan demi percakapan terus berlanjut hingga tak terasa waktu sudah pukul 01.00.Wib subuh. Percakapan ditutup dengan cerita dari teman penulis yang mengatakan bahwa ada sesuatu di atas pohon besar yang penulis lihat tadi yaitu seorang perempuan tua wujudnya seperti memakai blangkon dengan kedua tangan di atas perut (seperti memegang perutnya).

  Begitulah ekspedisi malam tadi, bagi penulis, bakar terasi dapat mendatangkan mahluk tak kasat mata mitos atau fakta yah bisa dikatakan itu hanya lah mitos karena penulis tidak dapat melihat apa" secara fisik, tapi lain hal dengan pandangan lain yang mampu melihatnya.

 (Tempat tongkrongan sebelum berangkat)

(Saat sampai di depan rumah angker Sangga Buana PKY)

(Penampakan yang tertangkap kamera saat di rumah angker Sangga Buana PKY)

(Saat tiba di depan rumah angker jln. Kerinci, Pky)

(Penampakan di depan rumah angker jln. kerinci, Pky)