Informatif, edukatif, akurat dan terpercaya menyajikan informasi seputar filsafat, sosial, politik, pemerintahan, buku dan opini.

test pub-9703219827204705, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

9/08/2018

Rival Versi Gue (Part 1)



Malam yang semakin dingin menjadi pertanda memasuki babak yang dinamakan tengah malam. Biasanya saat menjelang tengah malam gue terkadang susah banget untuk memejamkan mata, entahlah semenjak awal kuliah tiba-tiba gue susah banget tidur.

Susahnya.....karna gue terus kepikiran bahwa masa depan itu gimana ya....gimana ya...apakah indah? Apakah gue bisa sukses nantinya?

Pertanyaan yang berbeda-beda selalu hadir dalam imaji gue, bahkan paling konyolnya sempat kepikiran....kalau gw mati apakah seluruh pikiran  mati juga?   dan apakah cuma jiwa  yang didalam tubuh kita ini akan memisahkan diri.

Apaan sih mulai ngaco deh gue..pikiran macam apa yang begituan bak seorang filosof saja....kalau dalam istilah orang yang mencintai kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan biasa menyebutnya dengan kontemplasi atau dunia perenungan.

Tapi ituloh gue orangnya suka ngaco pikirannya kalau udah berkontemplasi di malam hari. Ehh tiba-tiba aja Muncul pertanyaan yang entah berantah datang tanpa diundang kaya jailangkung.

Btw, gue ngaku deh kalau gue tuh konyol banget ibaratkan terlalu berlebihan dalam memahami dunia. Takut ini lah, takut itulah...intinya gw selalu khawatir akan hidup ini...tidak bisa tidur rasanya tanpa berkontemplasi terlebih dahulu....

Akibatnya....lahirlah budaya bagadang versi gue.... bagadangnya ya melamun gak jelas dan ditemani oleh secangkir kopi hangat, kadang suka ngomong sendirian dikamar, buat pertanyaan sendiri, trus gue sendiri yang jawab...kan konyol...ingin gue rasanya berkata kasar...wkwk

Kalian pernah gak sih ngalamin yang pernah gue alamin kaya bgitoh. Gak bisa tidur cepat dimalam hari, terus kepikiran dengan hal-hal duniawi. Ah ribet dah hidup gue....

Enak banget orang yang bisa tidur selama 6-8 jam dimalam hari...ya berbahagialah orang-orang yang cepat banget untuk tidur. Sebab, Apalah daya gue yang sulit untuk tidur dimalam hari..hehe

Tapi gue gak iri ya dengan kalian, sebab gue bersyukur banget karena dengan tidak mudah puas akan segala sesuatu hal, gue jadinya susah tidur dan selalu bertanya-tanya. Dengan bertanya-tanya yang terkadang gaje itulah gue menemukan mutiara-mutiara ilmu pengetahuan.

Disaat orang lain tidur, gue mah menghabiskan waktu dimalam yang dingin dengan berpikir, berpikir dan terus berpikir hingga sampai akhirnya gue udah mulai lega dan mulai kelelahan berpikir barulah kantuk menjemput untuk berpetualang dialam mimpi.

Oh iya gue lupa bilang ke kalian bahwa efek dari bagadang ini bagi gue secara langsung, ya paginya  sering bangun kesiangan. Pedahal alarm  banyak banget diaktifkan. Mulai dari pukul lima, enam sampai tujuh, but ujung-ujungnya tetap aja bangun gak sesuai dengan apa yang sudah ditentukan.

Gue bangun kadang-kadang paling cepat tuh jam delapan pagi...paling lambat ya you know lah bagi yang tau gue ya hmm gak perlu dibilang, kalian udah pasti pada taukan.

Hidup ini serasa singkat bagi gue, seolah-olah beberapa tahun silam  seperti hari kemarin saja. Entahlah, aneh aja pokoknya.  Gue merasa gitu karena gue khawatir mulu. Apa yang udah gue perbuat untuk diri sendiri dan dunia ini? Gue rasa belum sampai pada tahap yang luar biasa, masih pada batas biasa-biasa saja.

Lalu bagaimana hidup yang singkat ini agar dapat berisi kenangan warna-warni yang kelak ketika sudah tua dapat diceritakan ke sanak keluarga.

Diisi dengan apa ya kira-kira?

Ada yang tau......nah, kalau ada, simpan baik-baik jawaban kalian, karena  gue sekedar mau berbagi dalam blog kali ini  bagaimana salah satunya mengisi hidup dengan membuat rival didalam hidup.

Definisi Rival gak perlu gue jelaskan secara detaillah, udah ada juga temen gue yang menjelaskannya dengan baik dalam blognya 
http://12ipsempat.blogspot.com/2018/08/cowok-itu-perlu-rival.html?m=1

secara sederhananya rival adalah kawan yang bisa memotivasi kita untuk menjadi yang lebih baik lagi. Seperti cermin, rival menjadi cerminan diri kita. sudah sebaik apakah kita hari ini?

Tak jauh beda dengan kebanyakan orang. Gue sepandangan juga kalau hidup cuman stagnan tidak ada teman untuk bersaing ya hambarlah proses hidup ini. 

Supaya gak hambar, ya berilah garam sedikit kuy..wkwk 

Garam bagi gue ialah mencari rival yang dapat membuat hidup kalian tidak hambar. Gue misalkan....kalau dikampus nih, gue selalu memperhatikan orang-orang disekitar, karena itu tidak jarang gue kesal ketika meliat ada orang yang lebih hebat.

Namun gue selalu jadikan itu motivasi untuk diri gue, harus bisa berpacu lebih baik lagi dari diri gue yang sebelumnya. Hasilnya gue selalu melatih diri setiap harinya, melalui belajar yang dilakukan secara berkesinambungan.

Belajar versi gue bukan belajar melalui buku-buku doang, tapi belajar menyangkut seluruh aspek kehidupan. Yup sejatinya selama masih bisa bernapas ya kita sebagai insan yang berbahagia ya harus selalu bersyukur dengan cara belajar, belajar dan terus belajar.

Belajar bisa dengan siapa saja, tidak membatasi usia, jenis kelamin dan lain sebagainya.  Semua tempat adalah sekolah dan semua orang adalah guru, ya kira-kira begitulah.

Kembali pada pokok pembahasan tentang rival tadi....masih ada orang zaman now yang menjadikan rivalnya lawan yang harus dijatuhkan, dihancurkan bahkan dimusnahkan saja dari muka bumi, gara-gara saking bencinya. Bukan malah dijadikan motivasi diri untuk lebih baik lagi kedepannya eh malah memperburuk keadaan.

Kalian gak akan rugi kok kalau rival dijadikan suatu motivasi untuk diri kalian sendiri...percayalah, gue menjamin itu kok. Karena memang sejatinya jika pikiran kita baik maka baiklah juga kelakuan kita begitu juga sebaliknya, kata Aristoteles.

Gak percaya?

Nih gue kasih contoh; suatu ketika...saat dulu masih duduk dibangku SMA tepatnya kelas X, gue kepengen jadi ketua kelas. Eh ternyata itu bukan sebatas hayalan belaka. Namun benar-benar terwujud. Kalian pasti pada bertanya kok bisa ya orang kaya gue jadi ketua kelas yang notaben saat itu termasuk anak yang nakal..hehe

Gini ceritanya.....ada teman gue yang sebelumnya dipilih jadi ketua kelas sebelum gue. Dia dipilih karena tampil pede dan berani saat MOS (Masa Orientasi Siswa), nah kira-kira dari hal itulah dia punya nama yang cukup dikenal hingga akhirnya saat voting pemilihan ketua kelas dia menang.

Saat itu gue fine-fine aja, tapi entah kenapa setelah beberapa minggu menjabat tidak ada perubahan sama sekali....ternyata oh ternyata dia tidak terlalu amanah dalam tanggung jawabnya....saat itulah gue mulai kesal dan mencoba bersaing dengan dia merebut kekuasaan..wkwk

Mulai dari diskusi satu persatu keteman-teman kelas hingga sampai diskusi ke wali kelaspun gue lakukan demi kelas yang dengan penuh harapan dapat berkembang. Hingga pada akhrinya karena teman-teman sudah tidak puas lagi dengan kinerjanya selama 2 bulan lebih, akhirnya pemilihan ulang dilakukan.....dan you know lah, gue memenangkan suara terbanyak.

Gue bahagia banget saat itu dapat mengemban amanah sebagai ketua kelas. Gue merasa jabatan kecil itu dizamannya sudah terasa besar bak seorang pemimpin suatu wilayah saja..hehe

Waktu terus berjalan dan gue bersyukur mendekati akhir jabatan bersama teman-teman kelas dapat membawa nama baik kelas dengan memenangkan lomba-lomba 17 agustusan yang diadakan setiap tahunnya di SMA. Selain itu kelas gw juga mendapat penghargaan lain yang sekiranya lumayan lah sebagai kenangan yang indah.

Nah itu dia sedikit cerita tentang rival versinya gw......lalu, seperti apakah rival versi kalian...wkwk

Silahkan aja koment dikolom komentar diblog ini bagi yang mau share rival versinya kalian, jangan takut berpendapat karena yang ditakutkan adalah tidak dapat berpendapat.



Diketik oleh Dua Enam




No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

PAGES