Informatif, edukatif, akurat dan terpercaya menyajikan informasi seputar filsafat, sosial, politik, pemerintahan, buku dan opini.

test pub-9703219827204705, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

7/09/2018

Metode BTBL Dapat Membuat Hidup Jadi Lebih Mudah





 Siapapun pasti ingin hidup yang mudah.
Iyakan? Yaudh ngaku deh, gak ada orang yang mau hidup susah.

Tapi jangan ceroboh juga kale! Mentang-mentang pengen hidup yang mudah, lalu melupakan proses...

 Ingat semua butuh proses kawan-kawan.

 Termasuk gue sendiri nih, selalu mencari strategi yang cocok untuk memecahkan setiap masalah.

Strategi apa kira-kira ya, yang berhasil gue kaji  dari berbagai buku yang gue baca.  

Pasti kawan-kawan pada penasaran, yakan! Alah jangan bohong deh, gue udah tau kalian pasti pengen cepat-cepat tau.

Yaudh deh,  gue beritahu nih. Jadi, strateginya gue kasih nama BTBL.

Apa sih BTBL?

BTBL adalah suatu strategi yang gue kombinasikan dari hobby membaca, Menulis, Berbicara dan sebuah tindakan.

BTBL memiliki kepanjangan yaitu Baca, Tulis, Bicara dan Laksanakan.

Kenapa dikombinasikan?
Menurut pengamatan gue,  kekuatan metode ini sangatlah Fantastis.  Bayangin aja Orang yang suka membaca lalu mengimplementasikannya melalui tulisan, terus bayangin aja orang yang suka baca dan nulis kalau udah berbicara dipublik, beh pasti cara bicara nya berbeda, kaya lebih terstruktur gitu.

Tapi itu semua percuma kalau 3 kombinasi Tripel  tersebut tidak dilengkapi tindakan/perbuatan, ya sama aja bohong.

Gue mohon izin nih mengutip kata-kata pak Ahok " Tindakan lebih mengema dari pada sekedar kata-kata".

Kawan-kawan pasti paham deh apa yang dimaksud beliau.  
Yups, beliau menjelaskan maknanya kepada kita bahwa kata-kata saja tidak akan cukup untuk merubah sesuatu. Pasti diperlukan tindakan untuk mewujudkan kata-kata.

Hal ini seimbang dengan perjalanan politik beliau dalam membangun DKI Jakarta pada masanya. Tidak terlalu banyak bicara namun memberikan kerja nyata.  Seperti itulah kira-kira kawan.

Kawan-kawan masih pengen contoh lagi? Oke deh gue kasih, tapi kawan-kawan tau gak apa nama kabinet presiden yang sekarang.    Yaelah gak mungkin pada gak tau! wong sering banget pak Jokowi tampil ditelevisi menyuarakan suatu gaya semangatnya dengan kerja, kerja, kerja.

Kerja merupakan suatu bentuk implementasi dari sebuah pemikiran. Seperti yang gue bahas dalam Blog gua sebelumnya bahwa pikiran melahirkan tulisan dan tulisan melahirkan sebuah karya-karya, lalu karya-karya tulis dapat membawa kita pada suatu kebenaran atau malah sebaliknya menuju pada suatu ketidakbenaran.  Hal tersebut sangat mempengaruhi kita dalam bertindak (Kerja).

Dari apa yang sedikit gue jelaskan kawan-kawan pasti sudah mulai paham maksud dari kombinasi BTBL.
Semuanya saling melengkapi satu dan lainnya.
Udah deh, gue jamin kalau ada orang yang bisa menguasai kombinasi ini, tentu dia akan jadi orang besar suatu hari nanti. Sebab sekali lagi kombinasi didalamnya saling berkaitan.

Mau contohnya lagi?

Okay! Gue kasih contohnya lagi, biar kawan-kawan semakin puas akan manfaat kombinasi BTBL ini.

Kita mulai membahasnya tentang baca dulu ya.   Kalau begitu saya izin mengutip kata-kata Mao Zedong "Boleh 1 hari tidak makan, Boleh satu hari tidak tidur, namun tidak boleh satu hari tidak membaca buku"
 Nah, kawan-kawan nangkap gak makna yang terkandung didalam kata-kata seorang tokoh filsuf dan pendiri negara republik rakyat Tiongkok tersebut.

Pasti kawan-kawan punya persepsi masing-masing dalam memahami kata-kata itu.   Nah, menurut gue maksud dari kata-kata itu tidak terlepas dari latarbelakang beliau dalam perjuangannya mendirikan negara republik rakyat Tiongkok pada tahun 1949.

Para heroes pada zaman dulu dalam membangun negeranya agar dapat merdeka seperti sekarang, tentunya rela berkorban bahkan sampai tidak makan, tidak tidur.  Yang hanya ada dipikiran mereka jika mereka tidak gesit dalam bergerak, ya pastilah suatu perdamaian tidak akan tercapai.  Penindasan selalu terjadi dimana-mana, penjajahan merajalela, pembunuhan semakin berutal,  kolonial serta kapitalis imperialis semakin besar kuasanya.

Maka daripada itu, diperlukan seorang pemimpin siap tempur dan tahan banting untuk membawa negaranya mencapai puncak kemerdekaannya.   Pemimpin yang gue maksud bukan pemimpin biasa, melainkan pemimpin yang menguasai kombinasi BTBL. Untuk menguasai kombinasi ini diperlukan penguasaan pada tahap pertama yaitu baca.

Profesor saja menurut penelitian yang gue baca dari beberapa artikel  menjelaskan bahwa dalam sehari  harus menghabiskan 2 buku tebal. Masa kita para pemuda yang semangatnya sedang bergejolak kalah sih dengan para golongan tua seperti mereka.

 Bahkan Mao Zedong pun mengatakan  bahwa jangan sampai satu hari tidak membaca sama sekali. Mengapa?
Karena membaca merupakan suatu syarat menuju  kombinasi kedua yaitu tulis.
Bayangkan begitu semangatnya Seorang Mao Zedong. Jadi sekarang tidak ada lagi alasan buat kita para pemuda kalah semangatnya dengan mereka.

Setuju kawan-kawan?

Okay,  simpan dulu ya jawaban kalian masing-masing dalam alam pikiran kalian.
Mari kita bahas tahap kedua dalam kombinasi BTBL.
Tahap kedua yang gue maksud adalah menulis.
Menulis secara umumnya ialah suatu hasil dari proses berpikir.

Gue berpandangan bahwa percuma seseorang suka membaca tapi tidak menulis, ya otomatis stagnan ditahap pertama doang.  
Penjelasan gue tentang tulisan, sebenarnya sudah gue bahas pada blog sebelumnya. Tapi gak papa lah , gue bahas lagi, demi ilmu pengetahuan untuk  kalian semua kawan-kawan.

 Logikanya sederhana aja kawan-kawan. Ibaratkan kita lahir ke dunia dengan kehidupan kita sepeti robot.
Tau kan maksud gue seperti robot, yang hidupnya gitu-gitu doang. Istilah zaman now dikalangan anak kuliah tuh "Kupu-kupu Kampus" kuliah pulang, kuliah pulang. Gak ada bedanya Ama robot, gitu-gitu doang sampai kiamat.
Atau bisa juga pakai istilah hidup seperti robot yang sering orang bicarakan , "Lahir, kerja, Mati"

Aduh! kawan-kawan hidup gitu-gitu doang gak bermakna sama sekali. Gue ya ogah banget hidup kaya robot gitu. Gue harus melampaui batas-batas aturan dunia dan menjadi manusia yang benar-benar sebagai manusia (Humanisme) memanusiakan manusia.

Nah, ngerti kan maksud gue kawan-kawan. Bahwa hidup ya jangan sepeti robot, yang ketika ada di dunia tidak menemukan jati diri sebagai manusia yang sesungguhnya. Ya , orang-orang begitu mending cepat-cepat aja ditenggelamkan oleh sejarah dan masyarakat seperti apa yang dikatakan oleh Pramoedya Anata Toer.

Makanya kawan-kawan ayo mulai sekarang, mari tanamkan dalam diri kita semangat akan membuat sebuah tulisan. Karena dengan karya tulisanlah kelak suatu hari nanti ketika kita kembali kepada sang khalik suara kita dua kali lipat lebih keras didengar oleh orang lain.

Baiklah, gue rasa cukup ya penjelasan tentang tulisnya. Mari kita lanjutkan ke tahap ketiga yaitu Bicara.

Bicara atau berbicara menurut gue, ialah suatu hasil dari proses seseorang belajar. Logikanya ialah ketika kawan-kawan masih balita atau baru lahir ke dunia deh, otomatis pastilah memberikan tanda kesan seperti menangis. Namun masih belum menuju pada tahap bisa berbicara , karena masih belum ada proses belajar.

Proses belajar yang gue maksud ialah suatu cara meniru orang lain. Biasanya orang-orang  terdekat  seperti ayah dan ibu yang pasti menjadi orang pertama yang ditiru.

Hingga sampai akhirnya dewasa, karena sudah banyak mengalami proses belajar barulah kita semua dapat berbicara secara terstruktur.

Namun kunci bicara terstruktur menurut gue ialah melalui proses belajar dalam menerapkan kombinasi pertama dan kedua tadi.

Dalam tahap selanjutnya yaitu ke empat, gue udah jelaskan sedikit diatas tentang tahap pelengkap yang luar biasa yaitu Tindakan atau suatu proses dalam melaksanakan sesuatu . Jadi singkat saja ya kawan-kawan, karena pada intinya tahap keempat merupakan tahap akhir dari ketiga kombinasi. Ibarat kan kopi tanpa gula ya rasanya pasti pahit.

Nah begitu juga, ketika kita rajin membaca, menulis dan berbicara tapi tindakan kita tidak mencerminkan tiga tahap itu ya, mending dibuang kelaut aja. Percuma!!!


By the way, kawan-kawan ku yang berbahagia itulah penjelasan gue tentang manfaat dan keterkaitan  kombinasi stategi BTBL itu.


Oh iya perlu kawan-kawan ketahui bahwa untuk  menguasai kombinasi ini diperlukan waktu yang cukup lama karena kita pasti akan bertemu suatu problem.

Yup probelmnya kawan-kawan pasti tau dong!
Probelm  yang terus menghantui kita semua yang disebut kemalasan.
Malas merupakan penghambat paling dominan dalam diri seseorang, sehingga akhirnya orang tidak bisa sampai pada tahap kombinasi yang gue maksud ini.

Kenapa gue berani bilang gini. Eyy coy gue sendiri ngalamin tau!  Betapa sulitnya untuk terus menerapkan strategi BTBL.    

Dalam blog ini, gue berharap banget setelah kawan-kawan membacanya bisa langsung diterapkan, siapa tau kalian lebih berbakat dari pada gue, mumpung gue gak pelit bagi-bagi ilmu..hehe

Semoga apa yang gue tulis di blog ini tidak sia-sia Dan berguna bagi Kawan-kawan semua yang ingin berkembang menjadi  orang hebat dan memudahkan hidup dengan menerapkan strategi BTBL  mulai dari detik ini juga.

                                                           Dua Enam





No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

PAGES