Informatif, edukatif, akurat dan terpercaya menyajikan informasi seputar filsafat, sosial, politik, pemerintahan, buku dan opini.

test pub-9703219827204705, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

8/04/2022

Apa Itu Fenomenologi? (Overthinking Saat Jam Istirahat Praktek Kerja Lapangan Di KPU Provinsi KALTENG)

 


Oleh : Dua Enam



Suara ayam berkokok memberi tanda bahwa saya harus bangun secepat mungkin seperti biasanya hanya untuk membersihkan tempat tidur, berdoa sebentar dan tenggelam dalam alam kontemplasi. setelah aktivitas sederhana itu, aku beranjak pergi dari kamar untuk mempersiapkan diri menjadi manusia biasa nan sederhana dalam berkehidupan sehari-hari. 


Tepat pukul 7.30 saya sampai di KPU Provinsi Kalimantan Tengah yang berada di jalan dengan nama pahlawan yakni Jenderal Sudirman. Rambut yang berantakan setelah membuka helm mulai saya rapikan lalu disusul dengan mengecek seluruh keperluan yang saya perlukan untuk Praktek Kerja Lapangan. 


Pukul 08.00 di depan ruangan umum di kursi biasa yang sering menjadi tempat saya dan teman PKL saya duduk ternyata ada yang menarik perhatian. Mula-mula saya melirik totebag hitam, lalu pikiran yang melayang ke udara teringat akan buku yang saya bawa untuk dibaca saat PKL. Buku itu berjudul Fenomenologi Dalam Penelitian Ilmu Sosial yang mana dalam setiap bagian dalam bukunya kita akan bertemu dengan tulisan-tulisan dari orang-orang yang mungkin sebagian anda yang membaca tulisan ini mengenalnya.. Buku itu berjudul Fenomenologi Dalam Penelitian Ilmu Sosial yang mana dalam setiap bagian dalam bukunya kita akan bertemu dengan tulisan-tulisan dari orang-orang yang mungkin sebagian anda yang membaca tulisan ini mengenalnya. sebut saja Dr. Muhammad Farid, M.Sos, Dr.H.Moh.Adib, Drs., MA.,  Dr.Abdul Main, M.Hum. , Dr.Rr.Nanik Setyowati, M.Si. , Dr. Sanggam Siahaan, M.Th. , Dr.Oksiana Jatiningsih, M.Si , Dr. Joni Rusmanto, M.Si. , Moch.Muwaffiqillah, S.IP, M.Fil.I.


Cover yang menarik dan juga judul yang buat saya tertarik membuat saya harus hanyut dengan aliran air isi buku yang begitu mengalirkan dengan deras ilmu pengetahuan di dalamnya. Sejenak setelah saya melakukan ritual setiap kali membaca buku yaitu merenung hanya untuk memikirkan dan terkadang  juga berdebat dengan pikiran sendiri, lantas seusai ritual, kata Fenomenologi menjadi sebuah peluru indah yang menembus pikiran hingga membuat memori di kepala saya meronta-ronta.


Apa itu Fenomenologi?, dalam tulisan kali ini saya mencoba menerangkan dengan singkat terkait Fenomenologi. Dalam (Adian, 2010:5) yang saya baca dan kutip dari tulisan Abdul Main halaman 23-24 pada buku "Fenomenologi Dalam Penelitian Sosial" bahwasanya Fenomenologi berasal dari bahasa yunani "phainomenon", ialah suatu yang tampak yang terlihat karena bercahaya, yang dalam bahasa Indonesia disebut "fenomena". 


Beranjak dari definisi di atas saya coba untuk menginterpretasikan dari alam pikiran saya prihal Fenomenologi. singkatnya Fenomenologi bisa dikatakan filsafat, bisa juga metodologi dan bisa juga sebagai ilmu pengetahuan. Dari sisi mana kita berpacu, itu tergantung dari sudut mana anda sebagai pembaca setia tulisan saya menelisiknya. Fenomenologi dari alam pikiran saya berteriak kalau itu adalah sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang manusia dan tentu sepupuan dengan eksistensialisme. Mempelajari manusia bukan dari sisi kerangka peninggalannya yang bersejarah, organ tubuhnya, gaya bertarung, berhitung akantetapi sebagaimana kita merasakan langsung dari pengalaman kita apa yang kita rasakan baik dari sisi fisik maupun nonfisik seperti mental atau pkiran kita.


Contoh sederhananya, jika anda berada di suatu daerah yang sedang ada konflik sebagaimana kita mengenal konflik yang terdiri dari dua yaitu konflik batin dan konflik fisik. Berada di sana dalam waktu yang tidak sebentar membuat anda mendapatkan pengelaman lebih. Pengelaman dari waktu ke waktu di daerah konflik itulah yang membuat anda merasakan sesuatu yang berbeda dari zona nyaman anda. Katakanlah anda melihat perempuan dipelakukan semena-mena, beberapa orang kelaparan akibat konflik berkepanjangan, darah di mana-mana, bahkan hanya sekedar untuk menunaikan ibadah kita  tidak bisa karena harus setiap saat diwajibkan untuk waspada terjadinya serangan. Itulah bagi saya Fenomena dan dengan cara berpikir dari fenomenoligi itulah kita mengunakan pisau analisa untuk mencari tahu secara mendalam apa yang dirasakan korban konflik atau perang tersebut, pemenang perang dan lain sebagainya.


Terlintas juga pikiran saya pada sisi lain alam pikiran saya yang berdebat. Perdebatan itu sampai pada titik Fenomena yang dimaksud Fenomenologi itu apa sih?, Apakah semua yang menjadi pengelaman manusia itu bisa dikatakan termasuk dalam Fenomenologi?, Pemikiran apa sih yang bertentangan denga Fenomenologi?, Untuk Apa ada fenomenologi?, Sejauh apa Fenomenologi saat ini berperan sebagai filsafat, ilmu pengetahuan, dan metodologi bagi manusia?. Ada beberapa kata yang ingin saya sampaikan ditulisan ini, eh maksud saya hanya 2 kata....


"Selamat Beroverthinking!"


BTW, itu versi saya tentang fenomenologi, versi kalian apa?. sebenarnya membutuhkan waktu yang panjang dan tidak hanya sebentar jika membahas dealektika fenomeologi baik dari sisi sejarahnya, tokoh-tokohnya, manfaatnya, tujuannya dan lain sebagainya. namun karena sesuai judul blog maka saya persempit batasan isi tulisan ini.


Tidak terasa waktu istirahat saya sudah habis, perut pun sudah terasa kenyang maka sudah saatnya saya beranjak masuk ke ruangan tempat saya bertugas.








No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

PAGES