Informatif, edukatif, akurat dan terpercaya menyajikan informasi seputar filsafat, sosial, politik, pemerintahan, buku dan opini.

test pub-9703219827204705, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

7/22/2018

Marhaenisme Dalam 1000 Kata


Hah Marhaenisme? Kayanya Baru dengar nih..wkwk

Eittsss bercanda ya kawan-kawan.

Btw, Kira-kira kawan-kawan tau gak sih apa itu Marhaenisme?

Marhaenisme secara sederhananya ialah ajaran-ajaran yang dikembangkan bung Karno.

Kenapa gak Suekarnoisme aja! kan ajarannya?

Jadi gini kawan-kawan, dulunya Soekarno tidak mau ideologi yang ditemukannya ini bernama Sukarnoisme karena beliau anti kultus individu. 
Maka lahirlah nama Marhaenisme.


Lalu Bagaimana sejarahnya?

Sejarah lahirnya ajaran bung Karno yang sering disebut Marhaenisme mula-mula saat beliau sedang bolos kuliahnya. Dia memutuskan untuk berkeliling melihat keadaan rakyat sekitar, lebih tepatnya dibandung selatan, daerah persawahan, sampai pada akhirnya bertemulah dia dengan seorang petani bernama Marhaen atau dalam dialognya dengan petani tersebut bernama Mang Aen.

Menurut pandangan sukarno setelah ia menanyakan tentang kepemilikan sawah dan lain-lain, bahwa petani itu  memiliki lahan, alat produksi, cangkul dan mengusahakannya sendiri namun masih tetap saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya.

Dari hal inilah membuat Sukarno mencoba untuk menganalisa permasalahan tersebut sampai pada akhirnya ia menemukan akar permasalahnya yaitu pada sistem.

Ya, sistemlah yang selama ini menindas petani tersebut.

Kira-kira sistem apa ya yang menindasnya?
Baik, kita bahas satu persatu sistemnya antara lain:

1.Kapitalisme
Kapitalisme menurut gue ialah sistem yang hanya bertumpu pada hasil keuntungan yang didapatkan. Biasanya digunakan oleh orang-orang yang termasuk dalam kelas Borjuis.


2. Imperialisme
Imperialisme menurut gue ialah suatu bentuk kelanjutan dari kapitalisme. Secara sederhananya imperialisme ialah suatu bentuk perluasan kekuasaan (imperial).


3.Feodalisme

Feodalisme merupakan sistem yang menurut gue  terjadi sejak zaman feodal, bahkan masih ada sampai sekarang. Feodal ialah suatu bentuk penghormatan yang dilakukan secara berlebihan. Zaman feodal dikenal juga sejak zaman kerajaan.

4.Kolonialisme
Merupakan suatu sistem yang berbentuk suatu kelompok koloni. Sistem ini digunakan saat zaman penjajahan kolonial Belanda, dimana saat itu banyak dibangun suatu bentuk koloni-koloni Belanda diberbagai daerah Indonesia. Koloni ini bertujuan untuk menjajah serta mempertahankan kekuasaan.


Nah, jadi itu beberapa sistem yang merugikan masyarakat Indonesia termasuk si Marhaen tadi.

Bayangkan aja kawan-kawan, kita punya sawah nih, punya alat-alatnya juga , terus kita sendiri juga yang mengelolanya. Tapi kok kita gak makmur-makmur.

Pasti ada yang salah?


Ya, apa lagi kalau bukan sistem diatas yang menindas kita.


Gue ambil contoh, dizaman penjajahan kolonial Belanda, para petani harus terpaksa mengikuti suatu sistem kerja paksa, harus terpaksa mengikuti UU yang dibuat oleh Belanda yang hanya menguntungkan mereka.

Ibaratkan air susu dibalas dengan air tuba, ya  orang-orang belandalah yang untung dikala itu, sedangkan kita tidak merasakan yang namanya kemakmuran. Bangsa kita kaya raya, tapi yang menikmati bukan kita, eh malah orang luar. Kan sialan!

Saat itu  kita dianggap sebagai orang-orang yang lemah dan payah dari mereka. Kita tak bisa mengelola tanah sendiri, mengembangkan bangsa sendiri, tidak bisa melawan mereka, dianggap kurang berpendidikan, dijadikan budak dan lain sebagainya.

Akantetapi Dari  sejarah itulah kita belajar bagaimana yang awalnya kita dianggap budak namun kita mampu bangkit dengan semangat persatuan. Hal itu terbukti dengan mulai berdirinya organisasi sarekat dagang Islam, Boedi Oetomo, Sarekat Islam hingga sampai puncaknya sumpah pemuda 28 Oktober 1928.

Nah, apakah sampai disini kawan-kawan sudah mulai mengerti apa itu Marhaenisme.

   Haha saya yakin pasti udah mulai sedikit pahamkan.

  Yups, Marhaenisme itu merupakan suatu ideologi untuk melawan sistem-sistem yang menindas tadi.

Marhaenisme juga digunakan untuk melenyapkan penindasan bangsa oleh bangsa dan penindasan manusia oleh manusia, memberikan kesejahteraan kehidupan bagi rakyat Indonesia, menjadikan Ideologi perjuangan bagi rakyat Indonesia (Sebagai teori politik dan teori perjuangan), memberikan dasar dan filsafat negara, filsafat kehidupan Indonesia serta memberikan dasar bagi pendidikan politik rakyat Indonesia.

Dengan memahami ajaran ini kita akan mulai mengerti bahwa asas perjuangan bangsa kita yang sesungguhnya guna mewujudkan cita-cita sosialisme Indonesia  ialah marhaenisme.

Sebab marhaen itu mewakili orang-orang yang tertindas, bukan hanya petani saja dan juga bukan hanya para buruh saja, akan tetapi semua orang yang tertindas dapat dikatakan marhaen.


Marhaen tentunya berbeda dengan proletar.   Marhaen merupakan orang yang memiliki lahan, memiliki alat-alat produksi tapi masih saja tertindas. Sedangkan proletar ialah orang yang hanya menjual jasa-jasanya saja tidak memiliki alat-alat produksi namun tertindas.

Istilah proletar sering digunakan oleh kaum-kaum marxis. Sedangkan istilah marhaen  sering digunakan oleh kaum-kaum marhaenis.

Nah, berbicara kaum-kaum Marxis tentunya tidak terlepas dengan ideologi Marxisme.  Marxisme sendiri merupakan suatu tolak ukur Sukarno untuk menganalisa keadaan bangsa kita saat itu.

Ada yang mengatakan bahwa Marhaenisme merupakan Marxismenya Indonesia. Kalau prihal itu tentunya berada diantara benar dan tidak benar.
Tergantung dari sudut pandang mana orang memandangnya.

Ideologi Marhaenisme sendiri digunakan Sukarno pertama kali pada partai yang dibentuknya yang bernama PNI (Partai Nasional Indonesia). Ia mengunakan Marhaenisme sebagai asas partainya.
Banyak hal yang dijelaskannya tentang perjuangannya bersama PNI seperti yang termuat pada tulisannya yang berjudul Indonesia Menggugat yang ditulis saat ia dipenjara.
Salah satunya mengusahakan agar Bangsa Indonesia dapat merasakan kemerdekaannya.


Lalu, seiring berjalannya waktu,
Apakah ideologi Marhaenisme sampai sekarang masih ada?


Untuk ajaran-ajaran yang dikembangkan bung Karno tersebut tentu masih ada.
Marhaenisme masih hidup dan mengakar pada kaum-kaum Marhaenis.


Kaum-kaum Marhaenis merupakan orang-orang yang memperjuangkan orang yang tertindas.

Selain itu, perlu kawan-kawan ketahui juga Marhaenisme menjadi inspirasi kelahiran Pancasila sebagai dasar dan filsafat negara, dan menjadi dasar filsafat kehidupan bangsa Indonesia.

Luar biasakan kawan-kawan, begitu kokohnya ideologi tersebut karena dibangun atas dasar penyesuaian dengan kulturnya masyarakat kita Indonesia sehingga dapat menjadi inspirasi lahirnya dasar negara kita.

Tapi sayangnya Marhaenisme ini saya rasa sangat jarang dan bahkan hampir tidak ada dijelaskan dalam pelajaran sejarah diwaktu saya SMP dan SMA.

Entahlah mengapa bisa seperti itu? Padahal Marhaenisme merupakan suatu ideologi yang cocok untuk pergerakan massa rakyat kita.

Tapi asudahlah gitukan.

Segala sesuatu itu pasti memiliki sejarahnya sendiri, begitu juga perkembangan marhaenisme, apakah karena de sukarnoisasi atau memperkecil peranan ajaran bung Karno dalam sejarah saat era rezim orde baru, atau karena hal lain, itu masih menjadi suatu tanda tanya tersendiri.



Btw, Itu dulu artikel dari saya, semoga bermanfaat untuk kalian semua ya Kawan-kawan.
                           
     
                                                         Dua Enam

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

PAGES